Terimakasih untuk mereka.

Bismillahirohmanirohim, dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

YaAllah, terimakasih untuk hari-hari yang Allah beri. Terimakasih juga untuk pelengkap hari-hariku yaAllah. Terimakasih untuk nafas yang...... jauh berbeda dengan dulu. Terimakasih untuk mereka semua yang menyayangiku yaAllah. Terimakasih untuk mereka yang selalu menginginkan senyumanku. Terimakasih untuk segala kemudahan yang Allah beri. Terimakasih untuk kedua orangtuaku yang selama ini mampu memberi apa yang aku inginkan meskipun belum semuanya terpenuhi.

Terimakasih untuk semua sahabat-sahabatku yang Allah berikan ke aku. Mereka semua yang membantu aku tumbuh dewasa, tumbuh dengan kenyataan yang ada. Mereka yang berusaha membantu aku belajar apa arti ketegaran.

Terimakasih untuk mereka semua yaAllah. Terimakasih untuk segalanya yang Allah beri.

Gimana kalo kamu aja yang jadi aku?

Aku manusia biasa. Aku nggak sempurna. Aku adil, tapi maaf, belum bisa adil seutuhnya.
Aku deket ini, itu marah. Aku deket itu, ini marah. Aku bingung. Aku capek.
Aku pengen gitu kalian bisa tau semua yang tak rasain. Se-mu-a-nya. Yang dewasa gitu lho.
Aku sendiri bingung. Aku juga pengen dingertiin. Aku pengen kalian yang ngerti aku. Nggak cuma aku yang ngerti kalian. Yang bingung sendiri gimana caranya biar adil. Yang gimana caranya biar nggak ada yang sakit. Aku sendiri lho disini. Kalian nggak bantu.

Kalian mentingin perasaan kalian sendiri. Itu yang buat aku belum bisa ambil keputusan sampek sekarang. Kalian egois. Kalian nduluin emosi kalian. Aku takut salah satu dari kalian sakit hati dan........ nggak mau berhubungan lagi sama aku. Lost contact.

Aku pengen lho kita bertiga bisa saling bersaing tapi dengan sehat. Tanpa nyindir dan bener-bener nunjukkin cara terbaik buat ndapetin orang yang kalian sayang. Aku pengennya sih kayak gitu. Tapi kayaknya impossible yak.

"Aku gak bisa milih, tapi aku yang dipilih untuk memilih"-Twitter.

Jenuh ♥

Ternyata hati, tak bisa berdusta
Meski ku coba, tetap tak bisa
Dulu cintaku banyak padamu
Entah mengapa, kini berkurang

Maaf ku jenuh padamu. Lama sudah kupendam. Tertahan dibibirku...
Mauku tak menyakiti
Meski begitu indah,
Ku masih tetap saja jenuh....


Taukah kini kau kuhindari?
Merasakah kau ku lain padamu?
Cinta bukan hanya cinta saja
Sementara kau, merasa cukup...

Aku mohon, Tuhan..

Tuhan, pernahkah Tuhan berfikir bila memilih adalah sesuatu yang membingungkan sekaligus menyiksa?
Tuhan, pernahkah Tuhan berusaha memilih pilihan terbaik dari yang terbaik?
Tuhanm, bagaimana rasanya?

Tuhan, aku ingin jujur walau sebenarnya nggak perlu. Karna aku tahu, Tuhan tau semua yang aku rasain tanpa harus aku kasitau..

Tuhan, memilih adalah suatu hal yang menyiksa bagiku. Aku tersiksa dengan perasaan ini. Perasaan yang mengharuskan aku untuk memilih yang terbaik, dan perasaan yang juga melarangku untuk menyesal..

Tuhan, aku lelah berusaha adil terhadap pilihan-pilihan itu. Tuhan, aku lelah mengerti perasaan mereka masing-masing. Mereka yang jarang mengerti perasaanku.
Tuhan, bolehkan aku egois? Sedikit saja, aku mohon untuk kali ini.

Tuhan, bolehkah aku memintaMu untuk membantuku memilih? Pilihan yang terbaik pastinya. Walau sebenarnya, tanpa aku minta, Tuhan selalu membantuku kan?

Tuhan, bantu diriku meyakinkan perasaanku dengan pilihan yang telah aku tentukan. Dengan pilihan yang sudah aku pikirkan sejak dulu. Dan aku mohon, jangan biarkan aku menyesali pilihan itu.

Tuhan, bantu aku meng-ikhlaskan mereka bila tidak ada salah satupun dari mereka yang sanggup menunggu jawabanku. Tuhan, bantu aku merelakan mereka yang secara perlahan akan menjauhiku..

Aku menyayangi mereka karnaMu, Tuhanku..

Lalala

Hai hai halowwhhh ;;)
 
Hm sebenernya nggak ada niat apa-apasih mau nulis apa-_- tapi cuma lagi bosen aja. Nggak tau, orang yang biasanya rajin sms aku ngilang. Trus dua sahabatku yang uuuuh buaik sak baik-baiknya wong baik, ninggal aku pulang. AKU PULANG SENDIRIAN.
Gimana akunya nggak mangkel? Udah tak tungguin, udah tak carik in bolak-balek mutar-muter sekolah, tapi adakno wes pulang duluan. Karepe lho yaopo hhh 

Soal orang yang rajin sms aku sih, nggak tau ngilang. Padahal kemaren abis di telfon, hm kemaren seneng eh sekarang berubah drastis. Aku cuek sih, masa bodo. Tapi ya gausa segininya po.oooooo-_-
Aku bisa lebih cuek lek dicueki. Aku masa bodo. Aku fine-fine aja nggak ada yang sms. Toh pulsa lagi nipis.
Tapi inget ae, aku males ngangkat telfonmu.Wes bah nggak ngurussss

Ya emang sweeeh, besok ulang tahunku, tapi yo duuuuh masak dikerjainnya dari kemaren? DUA HARI SEBELUM HARI H. Siapa yo sing nggak mangkel?-_____-"
Aku capek, wes males dikerjai teros kayak giniiii. Ya tau sih mereka sayang sama aku. Mereka mau ada yang beda dari hari-hari biasane. Tapi aku nggak suka cara kayak gini. Mereka malah ngejauh. Malah berusaha buat nyuekin aku dengan wajah mereka yang subhanallah inoseeen.  

1 hari sebelum ulang tahun,

Amelya  

Keinget mantan ke 2

Rabu, 4:58 WIB

Lagi iseng aja baca-baca inbox di facebook. Aku baca inbox dari dia. Mantanku yang ke 2. Iya, orang yang pernah aku sayangin. Orang yang sampek sekarang mungkin nggak bisa tak lupain. Dia baik, perhatian tapi sekarang? Dia sombong.
Tau inbox dari dia nggaaak? Simak ya.

"Sekarang km dengerin aku deh. Aku gamungkin lupain orang yang pernah bikin hidup aku bahagia.. Itu alasan aku kenapa aku peduli sm kamu, peduli sama angka15 itu, peduli sama semua tentang kita..."
 
Nyatanya mana pek? Mana kata-katamu itu? Nggak ada, nggak ada sama sekali. Kamu lupain aku dengan mudah! Sangat mudah. Makasih ya, makasih banget pernah bantu aku jadi dewasa. Makasih juga buat 3 bulannya yang terindah:'))) 
Pernah sih aku mikir, kita bisa balikan. Tapi kayaknya engga deh, kamu wes ilang. Kamu wes ngilangin aku dari hatimu. Mbok hapus sampek bersih. Mbok hapus sampek udah nggak ada namaku dihatimu, dihidupmu. Udah nggak ada.

"Justru kamu itu cewek yang paling perfect yang pernah aku kenal selama ini.."

KAMU BOHONG. PEMBOHONG HEBAT YANG PERNAH ADA DIHIDUPKU. PEMBOHONG. SOMBONG.